Selasa, 17 Juli 2012


PROGRAM TUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS MAHASARASWATI    DENPASAR 2012


A.Judul Penelitian
”KREASI KULINER JAJAN LUKIS RASA DURIAN SEBAGAI CAMILAN UNIK YANG LEZAT  SEBAGAI CITA RASA JAJAN TRADISIONAL BALI” DI DESA CEMPAGA, KEHEN, BANGLI

B.Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki banyak pulau ,dan keragaman budaya yang sangat terkenal di dunia internasional maupun manca negara. Salah satunya adalah pulau Bali yang sangat terkenal di dunia internasional, Pulau Bali atau yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini sungguh luar biasa pesona keindahannya juga kekayaan budayanya yang masih sangat kental yang melekat pada penduduknya. Tidak heran kalau Pulau Bali sangat terkenal di dunia, dan banyak sekali wisatawan asing yang mengunjunginya. Mayoritas masyarakat yang tinggal di pulau bali adalah masyarakat Hindu. Hingga hampir setiap obyek wisata di Bali selalu dipenuhi oleh wisatawan asing. Banyak juga wisatawan lokal yang sangat tertarik dengan keindahan pulau Bali ini. Sehingga tidak heran banyak wisatawan baik lokal maupun internasional datang ke Bali untuk menikmati keindahan panorama alamnya, dan adapula wisatawan yang tertarik akam tarian-tarian tradisional, serta keindahan pura-pura yang ada di Bali. Di Bali tidak kalah ketinggalan yaitu jajanan yang ada di Bali. Salah satu jajanan khas Bali yang banyak digemari oleh masyarakat dan wisatawan adalah ‘Jajan lukis’. ‘Jajan lukis’ adalah kue khas Bali yang terbuat dari tepung ketan dan tepung beras. Selain mudah dibuat dan rasanya enak, jajan lukis ini memiliki nilai jual yang tinggi, karena harganya dipasaran yang relative murah. Terinspirasi dari jajan lukis, saya memanfaatkan buah durian sebagai bahan campuran jajan lukisnya. Dimana buah durian merupakan salah satu hasil tanaman yang terdapat di Bukit Bangli, Pura Kehen. Rasa buah durian yang beraroma wangi cocok dipadukan dengan adonan sumping, selain akan menghasilkan rasa yang lezat juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Ini alasan saya ingin mengambil nuah durian sebagai bahan utama untuk membuat jajan lukis.

C.Perumusan Masalah
Di Bali banyak terdapat varian jajanan pasaran yang cenderung merubah tampilan dari jajanan tersebut yang lebih condong sebagai kue tradisional Bali berkarakter manis menimbulkan suatu ide untuk membuat varian baru yang menggunakan buah durian sebagai campurannya. Ide ini pun hadir untuk mengolah buah durian  yang sangat mudah di temukan di Bukit Bangli Pura Kehen dan juga agar dapat meningkatkan kreatifitas ibu-ibu PKK di Desa Cempaga Pura Kehen dalam mengolah hasil alam yang ada disana.
Pengolahan buah durian yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan mencampurkan buah durian tersebut ke dalam adonan jajan lukis yang nantinya akan ditaburi kelapa parut dan gula bali. Besar harapan saya dengan adanya cara inovasi dari pengolahan buah durian ini dapat menimbulkan hasil minat untuk pasar baru, dalam hal pengolahan serta pemasaran jajanan pasar varian baru yaitu jajan lukis rasa durian.

D.Tujuan Penelitian
1. Memperkenalkan dan mempopulerkan jajanan pasar varian baru yaitu jajan lukis rasa durian dalam masyarakat.
2. Menciptakan lahan baru bagi ibu-ibu PKK di Desa Cempaga Kehen, Bangli untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
3. Masyarakat dapat memasarkan jajan lukis rasa durian baik skala lokal, nasional maupun internasional.

E. Luaran Yang Diharapkan
1. Menghasilkan kreasi jajan lukis yang dipadukan dengan buah durian sehingga menghasilkan varian baru

Senin, 16 Juli 2012

PKM DURIAN


PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia lain, terutama dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya
dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari aspek lingkungan.    Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik dari biji durian seperti apa yang akan penulis paparkan dalam laporan ini.
Salah satu penghasil durian adalah Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Umumnya biji durian hanya dibuang setelah diambil (dimakan) daging buahnya dan belum dimanfaatkan secara lebih baik. Padahal biji durian kebanyakan mengandung tepung, protein dan lemak sehingga dimungkinkan untuk dapat diolah menjadi produk pangan. Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut maka perlu adanya inisiatif untuk melakukan usaha pembuatan keripik biji durian bumbu pedas manis, karena akan menambah nilai ekonomis dari biji durian tersebut.

2.      RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengolahan keripik biji durian bumbu pedas manis agar memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi di masyarakat?
2.      Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan keripik biji
durian bumbu pedas manis?

3.      TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengolahan keripik biji durian bumbu pedas manis  dengan agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat.
2.      Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan  keripik biji durian bumbu pedas manis.

4.      MANFAAT PROGRAM
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah :
1.      Meningkatkan nilai ekonomis pada biji durian dan membuka lapangan kerja baru.






















GAGASAN
SEJARAH DURIAN
Durian merupakan  tanaman buah. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam (Anonim, 2009).Durian dalam bahasa latin bernama Durio Zibethinus.
Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur) (Anonim, 2009). Di Thailand, durian merupakan komoditas komersial yang sudah dikelola secara agribisnis. Tanaman durian di Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada buah skal kecil, baik di lahan-lahan kering, lahan pasang surut, maupun di perkarangan (Anonim, 2009).

DESKRIPSI BUAH
Bentuk buahnya bulat panjarig lonjong dan berjuring lima. Kulit buah kuning kehijauan, berduri kerucut yang tersusun jarang. Daging buah kuning gading, kering, berserat halus, clan berlemak. Istimewanya, daging buahnya tebal, antara 1,5-2,5 cm. Rasanya sangat khas, selain manis juga ada rasa gurih seperti santan. Kandungan alkoholnya cukup tinggi. Aromanya tajam dan merangsang dibandingkan jenis durian lain. Bijinya kecil, bahkan banyak di antaranya yang kempes. Bobot rata-rata buahnya antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas 300-600 buah/ pohon/tahun. Tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah (Anonim, 2009).

JENIS TANAMAN
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

MANFAAT TANAMAN
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
  1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
  2. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
  3. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
  4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.

 PROSES PEMBUATAN KERIPIK BIJI DURIAN

Bahan-bahan:
Bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu pedas manis
adalah:
a. Biji Durian
b. Minyak Goreng
c. Garam
d. Bawang putih
e. Ketumbar
f. Cabe Merah
g. Gula Pasir/ Gula merah
h. Merica

a.             Kunyit
Fungsi kunyit dalam proses pembuatan keripik adalah untuk campuran perendaman biji durian agar biji durian yang dihasilkan tidak berbau amis, proses perendamannya yaitu dengan cara kunyit diparut, diambil airnya lalu dicampurkan dalam cairan kapur sirih dan biji durian direndam selama 30 menit.
b.             Larutan Kapur Sirih {Ca (OH)2}
Larutan kapur sirih disini digunakan sebagai bahan perendaman irisan biji durian dalam pembuatan keripik. Penambahan kapur sirih dalam kegiatan ini berfungsi untuk memberikan tekstur keripik yang renyah, menghambat proses pencoklatan pada biji durian selama pengolahan.
Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu
Asam manis adalah:
1. Alat Perajang
2. Baskom
3. Gelas Ukur
4. Kompor Besar
5. Plastik Pembungkus
6. Sendok Kayu
7. Sendok Makan
8. Slicer
9. Sotil dan Serok
10. Tampah
11. Timbangan
12. Wajan

Proses Pembuatan Keripik Biji Durian
1.      Dipilih biji durian yang masih baik dan segar kemudian dicuci sampai bersih dan kesat.
2.       Biji durian diiris tipis-tipis dengan menggunakan alat perajang pada ketebalan 1-2 mm sambil ditampung dalam baskom yang berisi air dilakukan sampai habis lalu dicuci kembali sampai bersih.
3.       Dimasukan ke dalam baskom perendaman kapur sirih yang telah diberi air kunyit, didiamkan selama 30 menit.
4.       Setelah waktu perendaman selesai, kemudian dicuci kembali sampai bersih dan tiriskan.
5.      Disiapkan bumbu untuk merendam irisan biji durian. Bumbunya yaitu bawang putih, kemiri, dan garam dihaluskan lalu diberi sedikit air.
6.      Biji durian yang telah ditiriskan kemudian direndam dalam bumbu yang telah diberi air selama 5-10 menit supaya bumbu meresap.
7.       Ditiriskan biji durian kemudian digoreng sampai berwarna kuning kecoklatan.
8.       Keripik biji durian kemudian dikemas dalam plastik yang tertutup rapat dan disimpan pada tempat yang kering, hasil jadi keripik biji durian 350 gram per resep.

Prospektif Masa Depan
Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha ini belum ada yang dijalankan dan belum diketahui oleh masyarakat banyak. Maka dari itu penelitian tentang pembuatan kripik biji durian tercetus sehingga limbah biji durian dapat dimanfaatkan dengan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan adanya ide tersebut, maka dapat juga meningkatkan pendapatan masyarakat.
PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Biji durian bisa dimanfaatkan menjadi keripik biji durian bumbu pedas manis.
2.       Pengolahan keripik biji durian bumbu pedas manis mempunyai nilai ekonomis.
3.      Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik biji durian ini, perlu diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa biji durian beserta sifat dari biji durian itu sendiri yang dapat membusuk.













DAFTAR PUSTAKA
1.      Anonim. 2009. Tentang Budidaya Pertanian Durian (Bombaceae). http://www.ristek.go.id.html. Medan. [28 November 2009].
2.      Wikipedia. 2009. Durian. http://id.wikipedia.org/wiki/durian.html. Medan.[28 November 2009].














Selasa, 29 Mei 2012

proposal skripsi


PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN MOTIVASI SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERAT IF  TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MEDIA LCD  PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MENGWI  TAHUN AJARAN 2011/2012
NI KOMANG AYU RIANA SARI

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang
          Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan di tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi.pendidikan di  sekolah mempunyai tujuan  untuk mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap belajar sebagai perubahan dan peningkatan hasil belajar (Tirtarahardja dkk, 1995).
          Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk mengahantarkan peserta didik unuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Keberhasilan pendidikan disekolah sangat tergantung pada proses belajar-mengajar di kelas. Dalam pembelajaran di sekolah, terdapat banyak unsur yang saling berkaitan dan menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah: pendidikan (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2011).
          Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep generalisasi dari bahan abstrak  menjadi hal yang jelas dan nyata. Maksudnya, proses belajar mengajar dapat membawa perubahan pada diri anak didik dari tidak tahu menjadi tahu dari pemahaman yang bersifat umum menjadi khusus. Media pembelajaran dapat membantu menjelaskan bahan yang abstrak menjadi realistik (Kasmadi, 2001).
            Banyak kurikulum pendidikan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan, maka dari itu menimbulkan hasil belajar siswa menjadi rendah, dan juga tidak terlepasnya peran guru dalam pengajaran guru-guru selama ini. Selain itu terkadang siswa banyak mengalami kesulitan untuk mempelajari dan memahami materi yang ada dalam pelajaran biologi. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar materi diajarkan dengan metode yang masih bersifat tradisional dan selama ini proses belajar mengajar didominasi dengan metode ceramah. Untuk itu perlu diterapkan metode mengajar yang sesuai, agar siswa mudah memahami materi tersebut. Metode mengajar adalah stategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Djamarah dan Aswan, 2006).
Maka dalam hal ini konteks guru harus kreatif dan berwawasan luas tentang metode pembelajaran. Salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan sikap individu dan sikap social agar lebih baik khususnya dalam pembelajaran biologi dapat ditempuh dengan pendekatan kooperatif tipe examples non examples. Model pembelajaran Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar. sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari (Kiranawati, 2007).
Pembelajarn kooperatif tipe examples non examples mengelompokan siswa dalam kelompok kecil dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis gambar dan dipimpin oleh ketua kelmpok. Kesulitan-kesulitan yang didapat akan dapat dipecahkan bersama. Kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe examples non examples yaitu dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk saling mengajar dan saling bekerja sama. Dengan kelompok ini pula dapat meningkatkan interaksi antar individu dan memudahkan pengelolaan kelas. Dalam konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Rabu, 23 Mei 2012

Panca indra manusia

PANCA INDRA
Pengertian Panca Indera:
Organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu via serabut saraf menuju otak sehingga perasaan dapat ditafsirkan.
Stimulus bisa berupa: sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman & suara.
Kesan yang timbul: lapar, haus, sakit.
Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan.
Indera yang kita kenal ada lima, yaitu:
• Indera penglihat (mata)
• Indera pendengar (telinga)
• Indera peraba (kulit)
• Indera pengecap (lidah)
• Indera pencium (hidung)

Kelima indera berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut Eksoreseptor.
- Fungsi organ indera:
• Menerima stimulus;
• Menghasilkan kesan; &
• Mengirim impuls saraf.

- Interpretasi Organ Indera:
1. organ indera umum: seperti reseptor raba tersebut di seluruh tubuh.
2. organ indera khusus: seperti putting pengecap penyebarannya terbatas pada lidah.

• Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukoa dan sebagainya, disebut Interoreseptor.
• Sel-sel interoreseptor misalnya pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluan pencernaan, dinding pembuluh darah, dll.
• Interoreseptor ada di seluruh tubuh manusia.
• Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut Kinestesis.

INDERA PENGLIHATAN
(Mata)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, rongga mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.

MATA
Organ visus:
• Organ Okuli Assesoria (alat bantu mata); &
• Okulus (mata).
Saraf indera penglihatan timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, kemudian bergabung membentuk saraf optikus.

ALAT BANTU MATA
(Organ Okuli Assesoria)
A. Rongga Mata (Kavum orbita)
• Rongga mata berbentuk kerucut dengan puncak mengarah ke depan & ke dalam.
• Rongga mata memiliki beberapa celah yang menghubungkan dengan rongga otak, rongga hidung dll.
• Rongga bola mata berisi jaringan lemak, oto, fasia, saraf, pembuluh darah & aparatus lakrimalis (air mata).
B. Alis (Supersilium)
• Merupakan batas orbita & potong kulit tebal yang melengkung & ditumbuhi bulu pendek.
• Fungsi: pelindung mata dari sinar matahari & sebagai alat kecantikan.
C. Kelopak Mata (Palpebra)
• Terletak di depan bulbus okull.
• Terdiri dari kelopak mata atas & bawah.
• Kelopak mata atas lebih lebar dari kelopak mata bawah.
• Kelopak mata atas lebih mudah digerakkan (muskulus levator palpebra superior).
• Pada pinggir kelopak mata terdapat silia (bulu mata)
• Tarsus merupakan bagian dari kelopak yang berlipat-lipat.
• Pada tarsus terdapat kelenjer tarsalia, kelenjer sebasea & kelenjer keringat.
• Fungsi: pelindung mata sewaktu-waktu ada gangguan pada mata (menutup & membuka mata).
D. Air Mata (Aparatus lakrimalis)
• Dihasilkan oleh kelenjer lakrimalis superior & inferior.
• Via duktus eksretorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva.
• Via bagian depan bola mata terus ke sudut tengah bola mata.
• Masuk ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus nasolakrimalis terus ke meatus nasalis inferior.
E. Otot Mata (Muskulus Okuli)
• Muskulus levator palpebralis superior inferior: mengangkat kelopak mata.
• Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata: menutup mata.
• Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata): menutup mata
• Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata ): menggerakkan mata dalam (bola mata).
• Muskulus obliques okuli superior: memutar mata ke atas, ke bawah & ke dalam.
• Muskulus obliques okuli superior: memutar mata ke atas, ke bawah & ke luar.
F. Konjungtiva
• Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata.
• Konjungtiva Bulbi: bagian yang membelok & kemudian melekat pada bola mata, banyak kelenjar limfe & pembuluh darah.
• Konjungtiva Palpebra: permukaan dalam kelopak mata, merupakan lapisan mukosa.
• Konjungtiva berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

MATA (OKULUS)
Meliputi bola mata (bulbus okuli), nervus, optikus saraf otak merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak & merupakan bagian penting daripada organ visus.

A. TUNIKA OKULI
1. Kornea
 Selaput yang tembus cahaya.
 Melalui kornea: bisa melihat membran pupil dan iris.
 Kornea tidak mengandung pembuluh darah.
 Penampang kornea terdiri dari:
o 5 lapisan epitel kornea,
o 2 lamina elastika anterior (bowmen),
o 3 substansi propla,
o 4 lamina elastika posterior,
o 5 endotelium
 Sklero corneal junction: daerah peralihan antara kornea ke sklera

2. Sklera
 Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram & tidak tembus cahaya.
 Lapisan fibrous yang elastis.
 Merupakan bagian dinding luar bolamata.
 Membentuk bagian putih mata.
 Bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungtiva.
 Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buran (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsu melindungi bola mata dari gangguan.

B. TUNIKA VASKULOSA OKULI

 Tunika vaskulosa okuli merupakan lapisan tengah dan banyak pembuluh darah. Lapisan menurut letaknya terdiri atas 3 bagian: Koroid, Korpus siliaris, dan Iris.
1. Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan selaput yang tipis dan lembab.Lapisanny berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi & oksigen terutama untuk retina. Merupakan bagian belakang tunika vaskulosa. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar)
2. Korpus Siliaris
Korpus siliaris merupakan lapisan yang tebal yang terbentang mulai dari oraserata sampai ke iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin.Terdiri dari ornikulus siliaris, korna siliaris & muskulus siliaris (pada bagian luar korpus siliaris antara sklera & korona siliaris). Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa. Berungsi: terjadinya akomodasi & pada proses melihat muskulus siliaris harus berkontraksi.
3. Iris
Iris merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigmen. Berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12 mm & tebal 0,5 mm. Ditengahnya terletak bagian yang berlubang (pupil) yang berguna mengatur cahaya yang masuk ke mata. Bagian belakang dari ujung iris menempel pada lensa mata. Ujung pinggirnya melanjut sampai ke korpus siliaris. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu mengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk.
 Pada iris terdapat 2 otot:
 Muskulus sfinter pupila pada pinggir iris, dan
 Muskulus dilatator pupila terdapat agak ke pangkal iris, banyak mengandung pembuluh darah & sangat mudah terkena radang yang bisa menjalar ke korpus siliaris.

C. TUNIKA NERVOSA

Lapisan terdalam bola mata: RETINA. Retina terbagi atas:
1. Pars optika retina: dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa bola mata.
2. Pars siliaris: lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.
3. Pars irdika: melapisi bagian permukaan belakang iris.


BOLA MATA (BULBUS OKULI)
Bola mata (bulbus okuli) berisi 3 jenis cairam:
1. Aques humor:
• Cairan seperti limfe
• Mengisi bagian dean mata,
• Diperkirakan dihasilkan oleh prosessus siliaris kemudian masuk ke dalam kamera okuli posterior, melalui celah fontana (sudut iris) masuk ke dalam kamera okuli anterior.
2. Lensa Kristalina:
• Lensa kristalina merupakan masa tembus cahaya.
• Terletak antara iris & korpus vitrous yang sangat elastis.
• Kedua ujung lensa ini diikat oleh ligamentum suspensorium.
3. Korpus Vitrous:
• Korpus vitrous merupakan cairan bening kental seperti agar.
• Terletak antara lensa dan retina.
• Isinya merupakan 4/5 bagian dari bola mata sehingga bola mata tidak kempes.

KELENJAR AIR MATA

 Kelenjar air mata terlihat pada sudut sebelah atas rongga mata.
 Kelenjar ini mengeluarkan air mata.
 Air mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva dari saluran kelenjar air mata.
 Bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh permukaan bola mata.
 Sebagian besar cairan akan menguap, sebagian akan masuk ke hidung via saluran nasolakrimalis.








INDERA PENDENGARAN
(AUDITORY APHARATUS)

TELINGA
TELINGA BAGIAN LUAR (AURIS EKSTERNA)

A. Daun Telinga (Aurikula)
Daun telinga berfungsi menampung gelombang suara yang datang dari luar masuk ke dalam telinga.
B. Liang Telinga (meatus akustikus eksterna)
• Saluran penghubung daun telinga dengan membran timpani.
• Panjangnya + 2,5 cm
• Terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.
• Mengandung rambu, kel. Sebasea & kel. Keringat yang menghasilkan serum.
C. Selaput Gendang Telinga (membran timpani)
• Antara telinga luar & telinga tengah terdapat

TELINGA BAGIAN TENGAH (AURIS MEDIA)

1. Kavum timpani
Rongga di dalam tulang temporalis. Terdapat 3 tulang pendengaran: maleus, inkus, dan stapes.
2. Antrum timpani
Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani. Dilapisi oleh mukosa. Rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil (sellula mastois) yang terletak di belakang bawah antrum di dalam tulang temporalis.
3. Tuba auditiva eustaki
Saluran tulang rawan (panjang + 3,7 cm) berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.
TELINGA BAGIAN DALAM (AURIS INTERNA)
• Terletak pada bagian tulang keras pilrus temporalis.
• Terdapat reseptor pendengaran & alat pendengar (LABIRIN)

LABIRINTUS OSSEOUS

Serangkaian saluran bawah, dikelilingi oleh cairan perlimfe:
1. Vestibulum: membuka fenestra ovale & fenestra rotundum & pada bagian belakang atas menerima muara kanalis semisirkularis.
2. Koklea: seperti rumah siput, ada 3 pintu yang menghubungkan koklea dengan vestibulum, kavum timpani & kanalis koklearis
3. Kanalis semi sirkularis: merupakan saluran ½ lingkaran yang terdiri dari 3 saluran (kss superior, kss posterior & kss lateralis) yang membentuk sudut 900.

LABIRINTUS MEMBRANOSUS
1. Utrikulus:
Utrikus berbentuk seperti kantong lonjong & agak gepeng. Terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagian depan sedangkan pada samping terdapat daerah yang lonjong (makula akustika utrikulo).
Pada dinding belakang terdapat muara dari duktus semi sirkularis dan pada dinding depan terdapat tabung halus (utrikulosa sirkularis = saluran yang menghubungkan utrikulus dengan sakulus).
2. Sakulus
Sakulus memiliki bentuk agak lonjong (lebih kecil dari utrikulus), terletak pada bagian depan & bawah dari vestibulum & terpaut erat oleh jaringan ikat (dimana terdapat nervus akustikus). Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang nervus akustikus berakhir pada makula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus dengan duktus koklearis. Di bagian sudut sakulus terdapat saluran halus (duktus endo limfatikus).

3. Duktus Semi Sirkularis
Penampangnya 1/3 penampang kanalis semi sirkularis. Bagian duktusnya melebar (ampula selaput), setiap ampula mengandung satu celah sulkus ampularis yang merupakan tempat masuknya cabang ampula nervus akustikus. Pada sebagian dalam terdapat krista ampularis yang terlihat menonjol ke dalam dan menerima ujung-ujung saraf.
4. Duktus Koklearis
Merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-ola hmembuat batas pada kklea timpani, atas duktus koklearis terdapat membaran vestibularis, dan pada alas terdapat membran basilaris. Diawali dari kantong buntu (selkum vestibular) & berakhir tepat di seberang kanalis lamina spiralis pada kantong buntu (seikum ampulare). Pada membran basilaris terdapat organ korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ.

PROSES PENDENGARAN

 Ditimbulkan oleh getaran atmosfer (gelombang suara)
 Gelombang suara bergerak via rongga telinga luar yang menyebabkan membran timpani bergetar
 Getaram diteruskan menuju inkus & stapes via maleus yang terkait pada membran.
 Getaran timbul pada setiap tulang tersebut, sehingga tulang memperbesar getaran.
 Kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe.
 Getaran perilimfe dialihkan via membran menuju endolimfe dalam saluran koklea.
 Rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti dan dihantarkan ke otak.
 Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak (merdu) atau tidak enak (berisik, gaduh)
 Gelombang suara menimbulkan bunyi.
 Tingkatan suara biasa (80-90 desible)
 Tingkatan maksimum kegaduhan (130 desible)

INDERA PENCIUM
 Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius, serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung (alfaktori).
 Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus tenalin dengan serabut-serabut dari bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil.
 Saraf olfaktorius terletak di atas lempeng tulang etmoidalis.

KONKA NASALIS
 Terdiri dari lipatan selaput lendir.
 Bagian puncak terdapat saraf-saraf pembau
 Konka nasalis terdiri: konka nasalis superior, konka nasalis media & konka nasalis inferior.
 Rongga di sekitar hidung (sinus para nasalis) terdiri dari sinus maksilaris, sinus sfenodalis & sinus fraontalis.
 Sinus dilapisi oleh selaput lendir
 Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lendir-lendir dari sinus para nasalis akan keluar, jika tidak dapat mengalir keluar akan menjadi “sinusitis”

PROSES PENCIUMAN
• Bau yang masuk ke dalam rongga hidung akan merangsang nervus olfaktorius.
• Perasaan bergerak via traktus olfaktorius hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan.
• Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang dihisap.
• Kepekaan akan mudah hilang apabila selalu dirangsang pada suatu bau yang sama untuk waktu yang cukup lama.
KELAINAN PADA PENCIUMAN
1. Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lendir hidung sangat kering, basah atau membengkak (seperti keadaan influenza)
2. Rasa penciuman akan hilang sama sekali akibat komplikasi dari suatu cedera pada kepala.

INDERA PENGECAP
LIDAH
- Letak lidah pada dasar mulut
- Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi
- Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir.
- Reseptor pengecap berupa tunas pengecap yang terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
- Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila)
- Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu: bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur.
- Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, dibagian samping dari papila berbentuk jamur dan dipermukaan papila berbentu benang.
- Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot.
- Terdiri dari otot serat lintang & dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakkan ke segala arah.
- Otot lidah:
o otot intrinsik: melakukan gerak halus.
o otot ekstrinsik: melaksanakan gerakan-gerakan kasar pada waktu mengunyah & menelan.




BAGIAN-BAGIAN LIDAH

1. Radiks lingua (pangkal lidah)
2. Dorsum lingua (punggung lidah)
3. Apeks lingua (ujung lidah)
Frenulum lingua: bagian permukaan bawah bila lidah digulung, pada struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut.
 Selaput lendir (membran mukosa), lidah selalu lembab, permukaan atas seperti beludru & ditutupi papil.
 Papil terdiri atas 3 jenis:
1. papil sirkumvalate: 8-12 buah yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, jenis papila yang terbesar tersusun seperti huruf v.
2. papila fungiformis: menyebar pada permukaan ujung sisi lidah & berbentuk jamur.
3. papila filiformis: papila terbanyak & menyebar diseluruh permukaan lidah, berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan yang sebenarnya.
 Selaput lendir langit-langit & faring terdapat putting-putting pengecap.
 Macam pengecapan terbagi atas:
1. rasa pahit: pangkal lidah
2. rasa manis: pada ujung lidah
3. rasa asin: pada ujung, samping kiri & kanan lidah
4. Rasa asam: pada samping kiri & kanan lidah

FUNGSI ALAT PENGECAP

A. Untuk mersakan arti makanan yang enak atau tidak enak.
B. Sebagai alat reflek, dengan adanya rasa asam, asin, pahit, manis, dan sebagainya, maka getah cerna akan keluar.

SUSUNAN SALIVA (KELENJAR LUDAH)
1. Air 70-90%
2. Gliko protein
3. Enzim pencernaan (Ptialin): dapat bekerja dalam suasana asam
4. Garam alkali (sifatnya basa)
5. sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas (CO2) & bakteri.

FUNGSI SALIVA
1. Fungsi mekanis: mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair & mudah ditelan.
2. Fungsi kimia: enzim ptialin mengubah hidrat orang menjadi maltose, enzim maltose menjadi glukosa.
3. Membasahi lidah, pipi & langit-langit (platum) yang penting dalam proses berbicara.
4. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan. Misal: gula dan garam
5. Mencegah gigi menjaga karies, mengubah suasana asam yang ditimbulkan oleh bakteri pembusuk.